Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono VII


Sri Sultan Hamengku Buwono VII
Sri Sultan Hamengkubuwono VII atau Gusti Raden Mas Murtejo dikenal sebagai pemimpin yang luhur. Hingga saat ini, cerita tentang kepemimpinan Sri Sultan HB VII turun temurun masih menjadi sebuah cerita, terutama di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sifat kepemimpinanya itulah yang selalu dikenang dan wangi hingga kini. 

Sri Sultan Hamengkubuwono VII adalah raja di Ngayogyakarto hadiningrat yang memerintah pada 1877-1921. Selama kepemimpinanya itulah banyak yang telah dilakukan oleh Beliau. Hal yang paling tidak dilupakan adalah masa di mana beliau Lengser Keprabon.

Tanggal 19 Jumadilawal  Tahun Alip 1851 atau 29 Januari 1921 Sri Sultan HB VII melepaskan jabatan atau gelar sebagai raja Jawa saat itu. Hal itu dengan sadar beliau lakukan karena  dalam sebuah kepemimpinan perlu adanya sebuah penerus.
Pada masa pemerintahanya saat itu, merupakan masa krisis yang cukup hebat dialami di Jogjakarta. Setelah gempa bumi yang telah memporakporandakan Jogjakarta, Sri Sultan HB VII memulai melakukan pembangunan fisik. Tidak hanya itu, pembangunan ekonomi juga dilakukan besar-besaran oleh Sri Sultan HB VII.  Pembangunan nyata untuk memulihkan ekonomi antara lain adalah pembangunan pabrik vanili di Kulon Progo, pabrik gula dan beberapa fasilitas dibangun.

Hal yang patut diteladani adalah, setelah Sri Sultan HB VII berhasil membangun ekonomi Jogjakarta, beliau dengan legowo dan atas kesadaranya sendiri turun tahta. Kisah ini adalah sebuah inspirasi moral, seorang pemimpin harus siap untuk turun tahta dan mempersiapkan generasi selanjutnya.


Sumber : http://kalaalam.wordpress.com/
Di poskan oleh kusumanugraha.blogspot.com

0 komentar:

Leave a Comment

Jangan lupa beri komentar ya..