Legenda Merapi, Kekuatan Penting Untuk Keraton Jogja

 Eksistensi Gunung Merapi bagi masyarakat Yogyakarta tidak lepas dari adanya mitos terdapat hubungan khusus antara "penunggu" Merapi dengan lingkungan Kraton Yogyakarta. Kondisi ini diperkuat dengan adanya utusan dari Kraton Yogyakarta untuk menjadi juru kunci (kuncen) Merapi.

Juru kunci yang dimaksud adalah Mas Penewu Surakso Hargo atau yang lebih dikenal dengan Mbah Maridjan. Kini sang kuncen telah tiada sejak ditemukan dalam kondisi meninggal di salah satu sudut ruangannya yang porak-poranda. Gunung Merapi telah ditinggalkan sang kuncen yang selama 30 tahun telah menemaninya. Lalu seberapa penting arti juru kunci di gunung berapi paling aktif ini?

Tugas mendiang Mbah Marijan adalah sebagai pemimpin atau pemuka dalam ritual-ritual seputar gunung merapi, ritual itu ditujukan untuk membuat keseimbangan antara kerajaan jawa & kekuatan besar kerajaan ghaib di Gunung Merapi, jadi mendiang Mbah Marijan sama juga seperti mediator dari kerajaan jawa. Ritual yang dimaksud adalah Upacara Selamatan Labuhan yang diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni tanggal 30 Rajab. Upacara dipusatkan di dusun Kinahrejo desa Umbulharjo.

Selain itu juru kunci memberi arti yang sangat penting bagi para pendaki Gunung Merapi. Kuncen biasanya memberitahukan apa yang saja pantangan saat mendaki, jalur pendakian dan jalur penyelamatan serta memberi informasi kepada penduduk sekitar jika ada aktifitas Gunung Merapi yang dirasa membahayakan.

Keberadaan juru kunci Gunung Merapi penting karena keraton Yogyakarta dibangun atas 2 astral yaitu Gunung Merapi dan Pantai Laut Selatan. Menurut legenda pada jaman dahulu ada orang bernama Sutowijaya yang diberi tanah oleh Sultan Demak, maka berangkatlah Sutowijaya ke tanah yang dimaksud. Saat sedang membangun, banyak korban yang terjadi, salah satunya ada pekerja yang mati sehabis memotong pohon. Sutowijaya menjadi putus asa sehingga ia bertapa di sebuah gua.

Saat itulah, Sutowijaya dilihat oleh Nyi Roro Kidul. Lalu, Nyi Roro Kidul menggodanya dengan wujud naga dengan api yang panas, tapi Sutowijaya tidak tergoyahkan. Nyi Roro Kidul lalu menjelma menjadi wanita cantik tanpa busana. Saat itu Sutowijaya sudah mulai tergoyahkan namun, tetap bertahan. Lalu Nyi Roro Kidul kembali ke wujud asalnya dan bertanyalah Nyi Roro Kidul apa yang diminta oleh Sutowijaya. Sehabis Sutowijaya menjelaskan maka Nyi Roro Kidul menyanggupi untuk mengusir penunggu di tanah kerajaan Sutowijaya ( yang merupakan anak buah Nyi Roro Kidul ), tapi dengan syarat Sutowijaya harus menikahi Nyi Roro Kidul, dan semua Raja Mataram harus menikah dengan Nyi Roro Kidul juga.

Sutowijaya setuju, lalu gua tersebut berubah menjadi satu istana yang megah lengkap dengan kamar pengantinnya. Sutowijaya bertanya kepada Nyi Roro Kidul kemanakah perginya penunggu itu. Nyi Roro Kidul menjawab ada di gunung sekitar Yogjakarta. maka Sutowijaya menyuruh bawahannya untuk bertugas sebagai juru kunci di gunung sekitar Yogjakarta. Sutowijaya juga meminta agar Kraton Yogyakarta dilindungi. Itupun juga disanggupi oleh Nyi Roro Kidul. Jadi tugas juru kunci adalah sebagai pengawas anak buahnya Nyi Roro Kidul agar raja mengetahui jika terjadi masalah di Gunung Merapi.